Read more: Agar Tulisan tidak bisa Dicopy - blogernas http://www.blogernas.co.cc/2010/03/agar-tulisan-anda-tidak-bisa-diculik.html#ixzz1BVHWlQlH ANDAI INI MALAM-MALAM TERAKHIRKU ~ CINTA DI UJUNG PENA

steeped word

Teruslah menulis,untai kata lebih bermakna

...

TERUSLAH MENULIS, RANGKAILAH KATA MENJADI BERMAKNA

Jumat, 04 Februari 2011

ANDAI INI MALAM-MALAM TERAKHIRKU


ANDAI INI MALAM-MALAM TERAKHIRKU
( RENUNGAN )


“Sering telinga ini mendengar suara erangan ambulance
Tak bosan mata ini melihat aksara terukir di papan nisan
Sudah teramat sering mata ini layu,menahan kesedihan perpisahan
Dari orang yang kita sayang...Esok pasti telungkup raga ini, tersudut
Dalam celah liang lahat, titel abadi akan tersemat di depan nama ini, almarhum.....


Andai ini Malam-Malam terakhirku
Mau rasanya mencium telapak kaki ibuku, akan kutelusuri disetiap garisnya, simbol peta petunjuk letak syurga itu, yang tidak aku temukan sekalipun di google maping, membelai guratan kulit pipinya yang sudah terlihat rapuh, rona wajahnya seakan menyembunyikan kegetiran, letihnya membesarkan anak yang sampai detik terakhirnya tak mampu mengukir senyum di bibirnya yang selau basah dengan do’a untuk anak-anaknya. Maafkan aku bunda, iringi kepergianku dengan ketulusan hati, hapus kesedihanmu...sekali lagi, maafkan anakmu yang tak mampu membayar lunas air susumu, walau tak kau pinta balasan itu se-sen pun dariku. Hantarkan jenazah ini dengan seribu bahasa kasih seorang ibu. Salam atasmu Bundaku sayang....

Andai ini Malam-Malam Terakhirku....
Ayah,...
Darimu aku belajar mengepalkan tangan, “melawan matahari.”Darimu aku belajar memaknai hidup, kau basuh airmata ini saat tak sanggup melawan getirnya hidup, tak bisa aku ikuti langkahmu yang begitu kuat melangkah mengawal rumah tangga, menyatukan kepala yang masing-masing berbeda pikiran. Aku masih ingat saat kita menahan tak makan segenggam nasi sekalipun, karena tak ada yang ada lagi yang bisa kita makan. Kau bisikan di telingaku,”Beginilah hidup anakku, bukan karena Tuhan tak melihat dan mendengar apa yang kita rasakan, tetapi karena Ia sayang dengan kita, Kelak kita bertemu di akheratNya atas ketabahan dan kesabaran hidup yang kita alami. Jangan mengeluh, dan jangan kau gadaikan imanmu.” Dari sinilah aku belajar kuat hadapi hidup. Tapi maaf ayah, aku tak mampu menjadi sepertimu. Tak kuasa menahan perpisahan ini, aku tunggu janjimu. Ku nanti Ayah di pintu syurga......

Andai Ini Malam-Malam Terakhirku.....
Dingin menusuk disekujur tubuhku, berlahan menjalar tepat di ubun-ubun kepala. Mata tak lagi mampu melihat jauh, redup dan hilang pandangannya. Telingaku hanya mendengar isak tangis yang tertahan, aku kenal suara itu. Suara seorang wanita tua yang setiap hari menyapaku dengan kasih dan sayang, suara yang sering mengumandangkan memuji keagungan Tuhan. Lepaskanlah dengan ikhlas kepergian ini....

Tangan kekar membasuh kepalaku, disetiap ruas jarinya mampu aku rasakan tangan itu yang memberi kami segenggam beras yang terkuras dari saripati keringat dan peluhnya. Tangan itu menghapus air mata dan keringat yang mengucur disekujur tubuhku. Aku rasakan, itu ayah....

Dahaga menusuk di rongga tenggorokan, sekujur tubuhku menggigil seluruh badan ini terasa dinginnya...

Sosok kelam menawarkanku seteguk air,bermerk ”air syurga” yang mesti aku bayar dengan imanku. Ia hembuskan ditelinga ini, bisikan-bisikan,”aku ini utusan Tuhanmu” ingin menjemput ruhmu yang suci, berikan imanmu, ikutilah aku.” Suara itu dibungkam berlahan berganti suara puji-pujian dan iringan suara penuntun nada suci penghantar tidur panjangku. “Aku ingat!Saat ayah berikan nasehat, “jangan kau gadaikan imanmu.”

Bibir ini terasa kering, seisi ruang membisu tak ada lagi suara-suara yang menemani. Mengantarkan pembaringanku. Seluruh tulang terasa remuk, syaraf-syaraf terkunci, lisan ini tak bisa aku angkat bicara. Tercabik urat, malaikat berganti mengambil peranannya selaku makhluk ta’at akan perintah TuhanNya.

“Tuhan, kini izinkan aku menujuh MIHRABMU...Tak perlu berbicara soal ikhlas dan tidaknya aku tinggalkan orang-orang yang aku sayang. Karena aku sadar, diri ini hanyalah pelaku dari skenario hidup yang akupun tak mampu melawannya, tak kuasa aku bersembunyi, berlari menghindari apa yang tertulis dalam setiap schene perbabak didalam NASKAH KEHIDUPAN.”


Tulisan ini Testimoni
“Kepergian adikku, yang ia sudah tak sanggup melawan LEUKIMIA selama satu tahun ia alami.”SELAMAT JALAN ADINDA TERSAYANG.””

1 komentar:

Siotto Castello mengatakan...

Tersentuh jiwa ku..

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More