Read more: Agar Tulisan tidak bisa Dicopy - blogernas http://www.blogernas.co.cc/2010/03/agar-tulisan-anda-tidak-bisa-diculik.html#ixzz1BVHWlQlH KETIKA HATI DILANDA CEMBUR ~ CINTA DI UJUNG PENA

steeped word

Teruslah menulis,untai kata lebih bermakna

...

TERUSLAH MENULIS, RANGKAILAH KATA MENJADI BERMAKNA

Minggu, 23 Januari 2011

KETIKA HATI DILANDA CEMBUR


KETIKA HATI DILANDA CEMBURU

….Indahnya masa lalu
Tergores amarahku
Cemburu menguras hati
Galau kini menyiksa diri….
(Vidi Aldiano, Cemburu Menguras Hati )


Begitulah rasanya cemburu,…
Hati tersiksa dengan kegalauan yang mengusik ketenangan dalam diri. Cemburu amatlah wajar disaat kita mencintai seseorang. Rasa ini ada, Karena teramat memilikinya dan takut untuk kehilangan orang yang kita sayang. Setiap mata lawan jenis yang menatap tajam dan berdecak kagum dengan dia, kekasih hati. Merupakan satu acaman yang seakan meneror dan membuat kita untuk siaga menjaganya. “tak ada seseorangpun yang boleh menyentuh dan hadir di dalam hatinya.” Mulailah perasaan selalu di hantui disetiap langkah kemana pun ia pergi, seakan berjuta mata kita terpasang mengikuti setiap celah dan aktifitasnya. Sejak ia terbangun dari tidur sampai kelak dipenghujung malam, seakan kamera CCTV terpasang di setiap ruang.

Cemburu membuat kita menjaga kelekatan dan ketrikatan emosional dengan seseorang ataupun wujud materi lainnya yang seolah-olah memiliki pesan yang tersimpan, “hadirnya dia teramatlah penting bagi kita.” Cemburu yang tidak sehat sama halnya dengan kita menyimpan sekam dalam tungku yang tertutup atau sederhannya, beda tipis dengan berprasangka buruk. Kepribadian tertentu yang memiliki seseorang menjadi pecemburu, ini disebabkan kepribadian egositik dan cendrung mementingkan diri sendiri, ambisius serta berpandangan sempit. Orang yang memiliki karakter cinta passionate love memiliki kecemburuan yang tinggi. Tipe seperti ini sangat mudah cemburu yang meledak-ledak sehingga sangat mempengaruhi pikiran dan prasangka buruk dan prilakunya cendrung negative.

Jangan sampai berprasangka buruk mengalahkanmu, karena dia tidak meninggalkan kebaikan antara kamu dengan temanmu (pelaku interaksi sosial).” Pesan Ali bin Abi Tholib dalam Tuhaf al-‘Uqul untuk anaknya Imam Hasan.

Berparasangka buruk adalah satu rekontruksi rasa memiliki yang saling berkaitan dengan rasa cemburu dari sikap curiga atau tidak percaya dengan pasangan kita dan hubungan cinta.

Begitu kita terlibat dalam suatu hubungan cinta, kita akan mengeksklusifkan hubungan itu hanya antara si dia dan diri kita. Akibatnya bila ada pihak lain yang dirasakan akan mengganggu hubungan maka muncullah keterbangkitan emosi yang disebut cemburu. Semakin serius dan eksklusif hubungan itu, maka kecemburuan juga cenderung meningkat (Dugosh, 2000)

Wajarkah Cemburu Itu Ada ?

Satu hal yang menjadi tolak ukur kewajaran dan ketidak wajarannya, yakni kita kembalikan lagi kepada orang yang kita sayang dan batasan rasa cemburu tersebut, terusikah kenyamanan dia andai setiap saat telinganya harus mendengara kalimat yang selalu terluang,”kamu dimana?sama siapa?ada siapa aja?jangan nakal yach?.” Bukan satu, dua atau tiga kali ucapan ini selalu terulang, tidak jengahkah diri ini dan orang yang kita sayang, dengan pertanyaan-pertanyaan yang sama? Belum lagi jika ditelinga ini mendengar ada suara lawan jenis yang menjadi back sound saat kita memonitor dia. Langsung memburu pertanyaan yang lebih specific layaknya seorang intelliegent mengintrogasi tersangka, “itu suara siapa yank?!Kamu dimana sich?!!Kok ada suara cewe/cowo?!Inget yaaah, jangan macem-macem!!.”

Hingga akhirnya perasaan dan keegoisan berbicara, bukan lagi akal sehat yang menjadi kawan berdiskusi. Alasan yang diberikannya tak dapat membuka kesadaran, bahwa dia tidak begitu. Cemburu yang berlebihan bukanlah satu simbol bertanda sayang, melainkan awal indikasi bahwa kita tidak percaya dengan si dia. Efek yang timbul dari munculnya rasa tidak percaya menjadi gerbang pertama ketidak harmonisan dalam menjalani satu ikatan kasih-sayang. Bukankah cinta yang memberikan kesejukan di hati dan mengukir senyum di bibir kita? Apabila cemburu sudah mendominasi, bersiaplah hidup dan hubungan yang kita jalani, menjadi satu neraka dalam diri ini. Setiap detik pikiran akan dihantui kegelisahan yang kita ciptakan sendiri dan membawa dampak psikologis kepada orang yang disekililng, terutama orang yang memang kita sayangi.

Tidakkah kita kasihan dengan hati, perasaan dan pikiran yang seharusnya terlepas dari rasa sedih, gunda dan gulana?! Sadarkah kita dampak yang ditimbulkan dari kegelisahan hati berakibat kepada kesehatan dalam diri dan turunnya stamina serta produktifitas kita, selaku manusia yang berakal.

Lepaskan pikiran dan prasangka buruk dengan pasangan kita, berikan kenyamanan untuk diri pribadi dan dia pemilik celah di hati. Berbaik sangkalah dengannya, ini akan membawa dampak baik pula untuk hati dan keceriaan kita, tanamkan positive thinking dalam menjalani hubungan, tetapi jangan buta dari akal sehat ini. Temukan bukti dan fakta, lalu biarlah akal dan hati yang menimbang semua.


Pagi ini tak ada kicau burung, 24 Januari 2011
Hasan Al bana
www.cintarasapare.blogspot.com
www.cintadiujungpena.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More