TUHAN, KAU DIAM?
Tentang Alam,…
Yang aku pun rindu beningnya
Dan gemercik, gemuruh suara
Simbol energi yang kini
Hilang taringnya
Mengapa Kau diam?
Tentang Kemanusiaan,….
Tak ada lagi toleransi
Ukiran senyum kedamaian
Selongsong peluru angkat bicara
Yang katanya demi perdamaian
Mengapa Kau diam?
Tentang Ke EsaanMu
Mengapa ada Tuhan-tuhan baru?
Yang Dipuja lebih dari lingkaran matahari terbit
Yang dipuji lebih dari lingakaran jam berdetak
Engkau nomor dua, tiga dan bahkan ke empat
Mengapa Kau diam?
Aku tahu, Kau diam
Karena RahmanMu melebihi MurkahMu
Karena CintaMu lebih awal dari AdzabMu
Tentang Alam,…
Yang aku pun rindu beningnya
Dan gemercik, gemuruh suara
Simbol energi yang kini
Hilang taringnya
Mengapa Kau diam?
Tentang Kemanusiaan,….
Tak ada lagi toleransi
Ukiran senyum kedamaian
Selongsong peluru angkat bicara
Yang katanya demi perdamaian
Mengapa Kau diam?
Tentang Ke EsaanMu
Mengapa ada Tuhan-tuhan baru?
Yang Dipuja lebih dari lingkaran matahari terbit
Yang dipuji lebih dari lingakaran jam berdetak
Engkau nomor dua, tiga dan bahkan ke empat
Mengapa Kau diam?
Aku tahu, Kau diam
Karena RahmanMu melebihi MurkahMu
Karena CintaMu lebih awal dari AdzabMu